PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL

Pembangkit jenis ini biasanya digunakan untuk daerah daerah terpencil atau wilayah supply listrik kecil dan terbatas. Pembangkit ini biasanya digunakan sebagai cadangan dalam proses supply tenaga listrik yang mengalami pemakaran atau wilayah baru dan potensial. Biasanya daya maksimum dalam pembangkitan daya sebesar 100 MW dalam satu pembangkitan. Jika pembangkitan lebih dari 100 MW maka tingkatan dalam pembangkitan akan semakin tidak ekonomis lagi. 

Biasanya menggunakan mesin 4-langkah supaya pemakaian bahan bakar hemat. Dipasaran terdapat pembangkit diesel dari putaran 300-1500 RPM, Untuk daya yang sama semakin tinggi putaran semakin kecil dimensinya, akan tetapi sering mengalami kerusakan karena bagian yang bergerak mengalami putaran yang tinggi. Untuk Puataran diesel kurang dari 500 RPM dapat menggunakan bahan bakar kelas 2 dan 3. Untuk putaran yang dengan terlebih dulu dipanaskan untuk mencapai viskositas yang cukup rendah. Untuk mesin dengan RPM diatas 500 harus menggunakan HSD (High Speed Diesel)

Kualitas 1. High speed diesel oil (HSD)
Kualitas 2 Intermediate diesel oil (IGO)
Kualitas 3 Marine fuel oil (MFO)

Daya keluaran dari poros mesin diesel 4 langkah dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:
S=jumlah silinder
A=luas permukaan torak
I=langkah torak
BMEP=break mean effective preassure=tekanan rata-rata(kg/cm2)
N=Jumlah putaran
2=untuk mesin 4 lanhgkah
1=untuk mesin 2 langkah
K=Konstanta satuan 1/75


Secara umum penggunaan bahan bakar PLTD dipengaruhi daya yang dibangkitkan, sebagai berikut:

Biaya pembangkitan per jam maka :

F(t) = ( 0,246 x P DG (t) + 0,08415 x Pr ) x Cf

Dimana:

P DG = Daya dibangkitkan oleh Generator (MW)
Pr      = Daya maksimal yang dapat dibangkitkan oleh generator (MW)
Cf      = Harga bahan bakar yang digunakan per liter



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN TES PT. PERTAMINA (PERSERO) COLLEGE SHOPPING

PENGALAMAN TES PLN

Sistem Tenaga Listrik di Indonesia