PUSAT LISTRIK TENAGA AIR




PLTA : Pusat Listrik Tenaga Air termasuk dalam proses pembangkitan listrik dengan energi yang dapat terbarukan. PLTA ini dapat digunakan sebagai pembangkit untuk beban dasar dan beban puncak. Secara proses pembangkit tenaga listrik ini sangat sederhana. Secara umum proses pembangkitan listrik menggunakan tenaga air ini bergantung pada :

1. Debit Air (Q) m3/s
2. Ketinggian Air / Terjun Air (h) m

Air pada bidang penampungan seperti bendungan/ reservoir dialirkan melalui pipa pesat atau penstock untuk diarahkan ke turbin sehingga turbin berputar.

P = ρ. g.Q. H

W = 1000 Kg/m3 : gravitasi air spesifik

Q = debit air ( m³ / detik ).

H = tinggi terjun ( m ).

g  = grafitasi

Nilai koefisien : Berdasarkan efisiensi generator dan turbin (menurut spesifikasi)

Daya yang dibangkitkan oleh turbin sebesar : 

P = ρ. g.Q. H ( watt ) 

jadi dalam daya Kw ( kilowatt ) adalah : 


dimana : P = daya yang dibangkitkan turbin ( kw ) 

ρ = rapat massa air ( 1000 Kg/m3 ) 

g = percepatan gravitasi ( 9,81 m/dtk2 ) 

Q = kapasitas aliran air ( m3/dtk ) 

H = head effektif ( m ) 

Daya yang dihasilkan turbin sebenarnya: 

maka, P = 9,81.Q.H. ƞt ( kw ) dengan . ƞt = efisiensi turbin.

Untuk peralatan di PLTA lihat gambar berikut:

Secara umum dilihat pada gambar merupakan peralatan utama dalam PLTA. Tapi masih terdapat peralatan bantu yang dijabarkan maka akan semakin banyak dan rumit. Salah contohnya proses dalam pendinginan menggunakan main strainer dan proses lubrikasi atau minyak. Dalam PLTA proses pemeliharaan digolongkan mudah dan sederhana hanya justru proses perolehan air yang sangat perlu dijaga kebersihan dan proses pendinginan. Pasti berpikir kenapa perlu pendingin padahal hanya air? Ya perlu pendinginan ini adalah setiap benda bergerak dibidang yang berbeda material akan menimbulkan proses energi atau panas. Jika dilihat secara detail maka ada proses kavitasi dalam turbin yang berputar oleh gerakan air. Apa itu kavitasi? Peristiwa terjadinya letusan kecil dari gelembung uap air yang sebelumnya terbentuk di daerah aliran yang tekannya lebih rendah dari uap air di tempat itu.

Proses dalam PLTA sangat bergantung dengan ketinggian dan jenis turbin yang digunakan. Berikut jenis jenis turbin dalam PLTA:

Kelebihan:
  1. PLTA mempunyai respon yang cepat dalam menanggapi perubahan beban, sehngga sangat sesuai untuk kebutuhan beban puncak.
  2. Mempunyai Kapasitas daya yang relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan lainnya sehingga sangat sesuai untuk alternatif energi.
  3. Memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
  4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
  5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.
Kekurangan :
  1. Karena memanfaatkan sungai, sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan, 
  2. Pembangunan bendungannya juga memakan biaya dan waktu yang lama. Disamping itu, terkadang kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN TES PT. PERTAMINA (PERSERO) COLLEGE SHOPPING

PENGALAMAN TES PLN

Sistem Tenaga Listrik di Indonesia